Selasa, 30 Oktober 2012

Kursi Sofa : Fungsi Kursi Sofa

Sofa Bukan Sekedar Tempat Duduk

Kursi-Sofa 1
SOFA bukan sekadar tempat duduk. Dalam sebuah hunian juga bisa menjadi elemen berestetika tinggi. Syaratnya, sofa harus sesuai dengan ruang dan fungsinya.Saat ini sofa tidak hanya diletakkan di ruang tamu, namun sudah “berekspansi” ke ruang lain, seperti ruang keluarga, kamar tidur, ruang baca, bahkan teras. Keempukan busa sofa membuat siapa pun yang mendudukinya merasa betah.

Alasan lain orang menyukai sofa karena motif, warna, bentuk, dan ukurannya yang beraneka ragam itu bisa dipadukan dengan aksesori senada di dalam ruang. Project Desainer Interior dari Q Space Sissy Trimalaila menyarankan, pilihlah sofa yang nyaman untuk penghuni dan tamu. Sebab, kenyamanan di ruang tamu berarti kenyamanan untuk si tuan rumah dan tamunya. Hal tersebut bisa dicapai melalui pemilihan fasilitas dan treatment ruangan yang tepat, sesuai kapasitas ruang dan karakter pemiliknya.

Dia menyarankan, di ruang tamu yang cukup besar bisa ditempatkan kombinasi sofa threeseater, twoseater, dan single untuk fasilitas duduk, ditambah menempatkan satu coffee table ukuran sedang di tengah. Agar tidak monoton, sofa single bisa menggunakan tipe yang berbeda sebagai aksen.

“Pilihan sofa juga jangan yang terlalu cozy karena sifat ruang tamu agak formal,” katanya. Sofa yang terlalu cozy (terlalu empuk dan memiliki sandaran yang jauh) justru akan membuat tamu kurang nyaman dan salah tingkah.

Sementara itu, pemilihan warna sofa yang disamakan dengan warna aksesori pengisi ruang bukan merupakan satu keharusan. Namun, kata Sissy, akan lebih baik jika kombinasinya diperhatikan. Jika menyenangi warna biru, tidak harus melulu semua biru. Untuk memberi kesan “berwarna” dalam ruangan, silakan melakukan kombinasi dengan warna lain. Contohnya sofa warna biru tua bisa dikombinasikan dengan warna hijau pupus pada salah satu dinding dan karpet merah tipe RUG sebagai aksen ruangan.

Bagi yang memiliki ruangan sempit, Sissy menyarankan sebaiknya hindari penempatan sofa. Pasalnya, ruangan akan terlihat semakin sempit. “Untuk warna dinding pun sebaiknya dihindari warna yang terlalu tua, kuat, dan pekat karena bisa mengakibatkan ruang terkesan mengecil. Sebaiknya menggunakan satu warna saja, tapi kombinasi warna masih bisa dilakukan pada furnitur pengisi ruang,” jelas Sissy.

Senada dengan Sissy, Head of Creative dari Adaide, Rani Anggraeni, menambahkan, pemilihan sofa sebaiknya disesuaikan dengan besar ruangan. “Misalnya untuk ruangan besar bisa menghadirkan sofa three seater atau bentuk L. Sedangkan untuk ruang kecil bisa menempatkan sofa two seater atau sofa yang ukurannya tidak terlalu besar dan tanpa sandaran,” tuturnya.

Mengenai warna pun tidak terlalu dipermasalahkan. Namun, jika ingin menjadikan sofa sebagai focal point, hadirkan warna sofa yang kontras dengan warna ruang.

Untuk menghadirkan keselarasan, warna sofa sebaiknya mengikuti warna dominan ruangan. Untuk menghadirkan sofa, selain memperhatikan bentuk, ukuran, model yang disesuaikan dengan selera penghuni, fungsi, dan besar ruang, juga konsep arsitektur bangunan. Rani menjelaskan, di ruang tamu bisa dihadirkan satu sofa yang memiliki twoseater atau threeseater, one seater, dan day bed (sofa tanpa tambahan sandaran maupun tangan).


Baca Artikel Lainnya :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar